Headline-News

Tuesday 29 September 2015

SATU LAGI PERJUANGAN HAK PETANI YANG DIRENGGUT


Pasisia-News -Tidak asing lagi akhir -akhir ini berita yang beredar adalah sosok seorang petani yang di renggut hak-haknya  yaitu warga Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, nama Salim. Pria berusia 40 tahun ini sangat dikenal warga setempat dan akrab disapa Kancil.

Sehari-hari, Salim Kancil merupakan seorang petani tulen penggarap sawah di Desa Selok Awar-awar. Adapun sawah yang digarap oleh Salim Kancil berada tidak jauh dari lokasi penambangan pasir ilegal yang sempat berkedok dengan pengembangan pariwisata batu pecah, Lumajang. Salim merupakan salah satu warga dari ratusan warga yang merasakan dampak dari penambangan pasir ilegal di Kawasan tersebut. Sawah yang digarap oleh Pak Salim menjadi tandus dikarnakan aktivitas penambangan pasir ilegal itu. Air laut merembes ke sawahnya sehingga tidak bisa ditanami, belum lagi debu-debu yang berterbangan akibat lalu lalang alat berat untuk penambangan pasir tersebut.

Tinggal di Desa Selok Awar-awar, Salim ditemani istri dan dua anaknya. beranjak dari kehidupan di desa yang ditekuninya seperti layaknya warga petani lainnya. Salim memang menikah sangat muda sehingga pada usia saat ini, ia sudah memiliki cucu.
menjadi warga desa, Salim Kancil juga tak lepas dari kehidupan sosial masyarakat. melihat akibat yang ditimbulkan penambangan pasir illegal ini muncul ketidakadilan yang dirasakan oleh warga desa termasuk halnya yang dirasakan oleh pak kancil itu sendiri. Ia pun terpanggil hati nuraninya untuk menyuarakan kebenaraan dengan melakukan protes ketidak adilan terhadap aktivitas tambang pasir ilegal itu.

"Pak Salim ini orang pertama kali yang melawan dan aktivitas penambangan pasir ilegal. Beliau tegas serta berani menyuarakan sampai  menjadi seoarang pelopor terbentuknya (FKM) Forum Komunikasi Masyarakat Desa Selok Awar-awar," (okezone.com)
Salim Kancil merupakan korban pembantaian karena melakukan protes penambangan pasir ilegal di Desa Selok Awar-awar. Salim Kancil tewas bersimbah darah setelah diseret dari rumahnya ke balai setempat dan kemudian dibantai di jalan permakaman desa. Di sekitar jenazah Salim Kancil tergeletak ditemukan sejumlah batu berserakan dan pentungan kayu. Salim kancil tewas dengan posisi telungkup.

Sebelum kejadian yang sangat memilukan itu, Salim Kancil sedang menggendong cucunya yang baru berumur 5 tahun, sampai ada segerombolan orang menyerang didepan rumahnya pada saat itu sangat beruntung ia masih bisa menyelamatkan cucunya tersebut kedalam rumah, tapi naas ia malah tewas di tangan orang-orang yang tidak mempunyai hati belas kasihan.

mudah-mudahan ini adalah musibah yang terakhir di bumi pertiwi ini, tidak ada lagi petani yang menjadi korban bagi orang-orang yang mempunyai kekuasaan dan kepentingan, selamat jalan Pak Salim Kancil semoga amal baik mu di terimah di Oleh Allah SWT, Perjuanganmu untuk mencari keadilan tidak sampai disini, dan muda-mudahan Penguasa Negeri ini mendengar jeritanmu (Ars-97)








About ""

Media Online untuk memberikan informasi yang bermanfaat

Share

Like Box

 
Copyright © 2015 Pasisia News
Powered by Pasisia News | BLS