Headline-News

Friday 6 November 2015

HATI - HATI SELFIE DI LOGO PADANG KENA PALAK


Pasisia-News -Keluhan dari pengunjung wisata Pantai Padang masih saja bermunculan. Para pengunjung merasa dipalak karena dimintai sejumlah pungutan yang di luar ketentuan. Dinas Pariwisata Padang diharapkan benar-benar serius membenahi kawasan pantai, sehingga menjadi tempat wisata yang aman dan nyaman untuk dikunjungi keluarga.
”Dipalak ini sangat tidak enak. Mungkin tak ada tindakan dari pemerintah daerah di sini,” ujar Yuri (35), salah seorang pengunjung pantai Padang kepada koran ini.
Wisatawan dari Kerinci ini mengaku sengaja singgah ke Pantai Padang karena sedang berada di rumah keluarganya di Padang. Yuri mengaku datang bersama keluarganya. Saat baru turun dari mobil karena hendak mau berfoto atau selfie di plang yang bertuliskan ‘Padang’, dirinya didatangi dua orang pemuda yang tergesa-gesa meminta uang parkir. Padahal kendaraan belum diparkir.
”Parahnya lagi, pelaku tak memberikan karcis kepada Yuri. Uang parkirnya langsung pak,” ujar Yuri menirukan perkataan pemuda tersebut pada suaminya, Jahirman (40) yang menyetir mobil.
Yuri mengaku kecewa dengan lemahnya pelayanan dan perhatian pemerintah soal kenyamanan pengunjung di Pantai Padang. ”Kok dibiarkan saja seperti ini. Petugasnya tak ada yang menjaga,” kata Yuri lagi.
Yuri sendiri mengaku sebelum singgah di Pantai Padang dirinya sudah diwanti-wanti oleh keluarganya yang ada di Padang agar tidak ke pantai karena rawan pemalakan. “Ternyata saya buktikan sendiri. Jadi kecewa jadinya,” sebut dia lagi.
Pengunjung lainnya, Fiki (32) mengatakan, juga ikut-ikutan dipalak di kawasan tersebut. Ketika dia memarkir mobil di seputaran Pantai Purus, dirinya juga didatangi pemuda yang meminta uang parkir Rp5 ribu kepada dirinya.
”Pada waktu saya tanya tarif parkir berapa? Dia menjawab Rp3 ribu. Sementara yang Rp2 ribu lagi untuk uang partisipasi. Ternyata berwisata di Pantai Padang ini juga pakai uang partisipasi,” sebut Fiki.
Warga Marapalam Padang ini berharap agar pemerintah Kota Padang melalui SKPD terkait seperti Dinas Pariwisata lebih proaktif lagi dalam melakukan pembenahan di objek wisata. ”Kalau kayak gini, Dinas Pariwisatanya yang tak becus mengurus. Jadi malas jalan ke sini,” sebut Fiki.
Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang, Medi Iswandi mengakui pengelolaan parkir di Pantai Padang diserahkan pada unsur Muspika. Selama ini terang dia, cukup banyak pengaduan yang datang tentang aksi pemalakan di lokasi itu. Namun, si pelapor tak menjelaskan secara terperinci pelakunya. Sehingga petugas tak bisa memberi tindakan.
Ke depan, masyarakat pengunjung diharapkan lebih proaktif untuk memoto pelaku dengan kamera dan menyerahkan pada Dinas Pariwisata. ”Silahkan foto pelaku itu. Serahkan pada kami. Biar kami akan menyerahkannya pada petugas,” ujar Medi.
Terkait tarif parkir,, tarifnya cuma Rp3 ribu untuk mobil. Ketika sudah singgah dan berhenti, bea parkir sudah dikenakan. ”Sama dengan orang berhenti di depan toko, kalau sudah berhenti, ya harus bayar parkir,” ujarnya. (tin)
Sumber : http://posmetropadang.co.id/

About ""

Media Online untuk memberikan informasi yang bermanfaat

Share

Like Box

 
Copyright © 2015 Pasisia News
Powered by Pasisia News | BLS